Langsung ke konten utama

Perbankan Syariah dan Peradaban Indonesia



 Disampaikan oleh : Bambang Sutrisno (GM SDM BNI Syariah)
National Leadership Camp 2012 Jakarta



·         Seiring dengan bertambahnya waktu, ekonomi kapitalisme akan menuai kehancuran.
·         Seperti krisis yang terjadi di Amerika dan Eropa adalah salah satu tanda-tandanya.
·         Prinsip ekonomi kapitalistik yang memisahkan antara sektor riil dan sektor moneter (decaoupling). Banyak investasi, uang “imajiner” terus berputar, tetapi pembangunan tidak berimbang dengan keduanya. Pada 2007, transaksi sektor maya mencapai 95% dari total perdagangan dunia.
·         Transaksi di sektor riil berupa perdagangan barang dan jasa kurang dari 5%. Volume transaksi maya yang terjadi di pasar uang dunia mencapai US$ 1,5 triliun/hari, sementara perdagangan barang dan komoditas hanya sebesar US$ 6 triliun/tahun (IMF and World Bank, 2008). Selain itu di dalam ekonomi kapital terdapat praktik-praktik immoral seperti riba’, gharar, dan maishir.
·         Saat ini, meski perlahan akan tetapi ekonomi Islam sedang mengalami fase kebangkitannya.
·         Banyak pakar mengakui bobroknya sistem ekonomi kapital, dan juga keunggulan ekonomi Islam. Hal itu didorong dari kebutuhan dunia akan ekonomi yang tidak hanya berbasis pada finansial, melainkan juga berlandaskan moral dan kesejahteraan rakyat. Dan ekonomi Islam lah yang memiliki keduanya.
·         Nasabah dari bank syari’ah masih sangat sedikit dibandingkan nasabah bank konvensional. Tercatat aset dari bank syari’ah hanya mencapai 3,98%. Jauh di bawah bank konvensional yang asetnya berada di angka 96,02%. Meskipun begitu, dari tahun ke tahun jumlahnya bertambah. Ini menandakan bahwa masyarakat mulai percaya (trust) kepada model dan sistem bank syari’ah.
·         Bank Syariah menjadi ujung tombak dari ekonomi Islam.
·         Keuntungan menggunakan bank syariah :
a.      Memicu berdirinya institusi-institusi syari’ah lainnya.
b.      Melaksanakan Islam secara kaffah.
c.       Menjamin keadilan dalam setiap transaksinya.
·         Peluang ketika kita menjalankan perbankan syari’ah, antara lain:
(1) potensi pasar yang masih luas;
(2) peningkatan dukungan pemerintah secara perlahan;
(3) pertumbuhan tahunan yang tinggi; dan lain sebagainya.
·         Tantangannya adalah:
(1) bagaimana perbankan syari’ah bisa menjadi selevel dengan perbankan konvensional;
(2) karena tergolong baru, diperlukan inovasi-inovasi produk, khususnya segmen korporasi dan layanan transaksional; dan lain sebagainya.
Perlu adanya dukungan dari berbagai pihak agar kesejahteraan umat ini mampu tercapai

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Andai Engineer menjadi Ketua KPK

kezaliman pun seiring bertambahnya waktu semakin memuncak. Itulah korupsi yang sudah meradang akut di Negeri ini. Akan tetapi, saya memiliki kepercayaan bahwa selagi dunia masih berputar, masih ada peluang saya untuk merubahnya. Bukan pengharapan dari manusia berupa materiil dan ucapan terima kasih, tapi hanya ridho Allah saja yang menjadi tujuan perjalanan akhir.  Seperti pantulan bola tenis, adakalanya ia memuncak dan menurun. Begitu pula dengan korupsi yang   akan mengalami pasang surut dari masa ke masa. Korupsi akan merosot menurun hingga titik nolnya. Indonesia yang bersih dari korupsi itu akan terwujud ketika saya menjadi   Ketua KPK, seorang calon sarjana Teknik yang cerdas, amanah, dan kreatif. Memberikan pencerdasan kepada seluruh elemen masyarakat, menjadi salah satu upaya untuk menghalau korupsi. Dari sana, peran dari KPK untuk memonitor penyelenggaraan pemerintah negara bisa lebih kuat. Karena kepedulian akan korupsi bisa   meningkat. Semu...

I Miss You, An Apple Tree...

Halo sahabat mujahid ilmu… Begitu senang rasanya kembali melankolis untuk sedikit berbagi. Entah hawa apa yang telah mendorong keinginanku untuk menuliskan ini. Yang jelas, ledakan ini sebanding dengan kerinduanku pada kedua orangtuaku nan jauh di sana -Semoga Allah melindungi dan menjagamu mamah dan bapak- Aamiin. Mungkin ini tulisan yang sangat melankolis buatku. Hanya malam yang tahu betapa rindunya diri ini untuk memeluk mereka erat, meluapkan kerinduan yang selalu menyesakan dada. Wah, gara-gara pohon apel nih yang uda buat saya nulis begini. Tapi tidak apa-apa, memang itu yang membuatku semakin rindu tak tertahankan kepada kedua orangtuaku. Di malam inilah, Sabtu, 16 Februari 2013 pukul 23.23 aku luruskan badanku menyandarkan tulang belakangku untuk melamun. Tak sadar, akhirnya aku pun terbawa ke dalam kisah pohon apel dan anak lelaki.

Go Fighting !!!

Saatnya berjuang kembali meniti perubahan berlari sampai ujung dunia aku akan menuju tempat dimana aku menuntut ilmu mencari kebesaran Allah yang Maha Besar Menemukan Keagungan-Nya Dalam setiap denyut nadi dan hembusan nafas That's All will be Impossible If I'm still here Just look and sit Memang bahagia akan tercapai tergantung pemikiran kita Banyak yang menginginkannya tak jarang juga orang yang terjatuh olehnya hingga ia frustasi Apakah aku akan seperti itu? Sesungguhnya ketenangan itu datang Saat kita mengingat Zat Yang Menciptakan Langit dan Bumi Kawan, hari ini merupakan dimana aku menemukan kembali sebuah kebahagiaan. Menemukan caraku untuk menjalani hidup. Bukan seperti hidupnya ayam, mencari makan dan dimakan. Tapi, hidup ini tak lain akan menjadi sebuah torehan tinta emas dalam peradabannya. Aku sudah terlena akan melihat masa depan. Sehingga, hari ini pun hampir aku tinggalkan. seperti layaknya orang yang melamun seharian saja. Disaat Shalatku akhi...