Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2012

Save Bonus Demografi!

S edikit keluar dari keseharian seorang mahasiswa teknik, perlu adanya perenungan terhadap fenomena hangat zaman ini. Sebuah anugerah atau mungkin musibah yang akan diterima bangsa ini. Sebuah kado dari Tuhan yang entah siapa yang memintanya. Bahkan, tidak ada yang pernah menyadari akan kemurahan yang diberikan-Nya itu kepada Bangsa Indonesia. Setiap masalah yang melanda negeri ini, membuat banyak pikiran terdistribusi untuk ikut menyelesaikan. Baik masalah yang bersifat klasik, hingga permasalahan yang 'dibuat-buat' manusia. Seperti halnya bencana alam yang memporak-porandakan tanah air, bentrok yang memecah belah persatuan bangsa, dan korupsi yang menjamur di mana-mana. Akan tetapi, hal seperti itu perlu disikapi dari sudut pandang yang berbeda. Menyelesaikan masalah dengan melakukan berbagai cara yang bersifat preventif. Dalam hal ini selalu berpikir visioner dalam bertindak. Bonus demografi adalah adalah istilah kependudukan untuk menggambarkan tersedianya

Idealisme Kami yang Universal

Ada yang selalu menggetarkan hati dan mengoneksikan diri kepada Sang Pencipta. Sebuah cita-cita dan tujuan yang diusung untuk senantiasa menjadi sebaik-baiknya manusia. Manusia yang ber-taqwa kepada Allah Tuhan Pencipa Alam Semesta dan berguna bagi manusia lainnya. Memberikan kebermanfaatan kepada orang lain dimana pun ia berada. Mungkin bukan hanya saya saja akan terhentak dalam lantunan setiap syairnya. Bisa juga kalian semua akan turut merasakan semangat perjuangan yang tertanam itu. Itulah yang menjadi Idealisme Kami. Coba kawan resapi setiap untaian kalimat yang saya tuliskan ini. Baca dengan seksama dengan dengan penuh harapan bahwa kawanlah yang sedang melakukan itu semua. Betapa berharganya kawan bagi orang yang ada disekitar kawan itu. Cobalah rasakan apa yang saya rasakan kawan. Betapa inginnya kami agar bangsa ini mengetahui, bahwa mereka lebih kami cintai daripada diri kami sendiri. Kami berbangga ketika jiwa-jiwa kami gugur sebagai penebus bagi kehormatan merek

Make a Journey for a Change (part 1)

Hallo sahabat Muda penuh Karya !!! Alhamdulillah hari ini saya penuh dengan semangat yang menggebu dalam jiwa. Semangat karena rindu untuk segera berbuat bagi bangsa ini. Kontribusi yang selalu membuat hati saya panas ditengah dinginnya malam. Yah, setiap malam seperti inilah saya ingin mengungkapkannya. Sebuah ungkapan rasa yang tidak ternilai, hanya demi terwujudnya Indonesia yang lebih baik dan bermartabat serta Kebaikan dan Ridho hanya dari Allah Tuhan Semesta Alam. Hari ini merupakan perjalanan pertama saya menuju Forum Indonesia Muda 13. Sebuah forum yang telah memberikan berjuta kesan bagi para alumninya. Begitu yang saya dapatkan dari beberapa orang yang sempat tidak sengaja saya wawancarai untuk satu permasalahan. Mungkin benar, sekitar 2000 pendaftar menjadi bukti bahwa forum ini bukan sembarang forum. Saya pun mempercayai itu, agar lingkungan itu benar nyatanya saya rasakan pula. "Apa yang kita pikirkan itulah yang akan menjadi kenyataan," begitulah ungkapa

IYCC #1 : Opportunity and Readiness

Mungkin cerita ini sudah lama dimulai. Hampir sekitar sebulan yang lalu.Tapi momen yang pas buat ditulis memang saat ini. Entah itu karena moodnya bagus atau emang dulu itu lagi malas. hehe. Singkat cerita, setelah dapet surat Invitation buat ikut konferensi internasional (yang pertama bagi saya, pertama keluar Negeri juga, dan pastinya pertama naik pesawat. Yeahhh. :D) saya memutuskan untuk tidak mengikutinya. (anehkan ya kalau itu ditolak). Saya masih ingat sekali apa yang diperbincangkan saat itu bersama coach saya di asrama yaitu mas Wawan Ismanto tea. :D Mungkin kaya gini ceritanya. A= Ane C= Coach aka Mas Wawan Ismanto A : Mas, ane dapet undangan buat ikut International Youth Cultural Conference di Malaysia, tapi kayanya ane kemungkinan besar ga ikut. C : Lho kenapa? deket lho padahal ke Malaysia itu. A : Deket sih deket, tapi ane ga ada dananya mas. C: Emang sekitar berapa gitu kalau berangkat? A: Pesawat sama hotel paling sekitar Sejutaan. (Ngasal jawab tanpa