Ustadz Nuri
Program Lokal
Kamis/ 5 Juli 2012/ 05.00 WIB
Hati merupakan suatu cerminan dari diri seseorang.
Ketika hatinya baik maka seluruh tubuhnya pun akan menjadi baik pula.
Sebaliknya, ketika hati itu buruk maka semua sikap yang ia tampakan akan
menyesuaikan dengan hatinya. Oleh karenanya segumpal daging yang ada di dalam
tubuh kita itu harus dijaga kesuciaannya. Hati menjadi sesuatu yang menentukan
dari apa yang kita kerjakan. Sebagaimana yang Allah firmankan :
“Dan barang siapa yang
mengerjakan suatu kebajikan dengan kerelaan hati, maka
sesungguhnya Allah Maha Mensyukuri kebaikan lagi Maha Mengetahui.” (QS.
Al-Baqarah :158)
Selain itu pun, dalam menjalin ukhuwah sesama muslim
perlu ada kehadiran dari hati tersebut. Akan tetapi, sebuah keniscayaan bahwa
bagaimanapun kita mengkondisikan hati kita untuk menjalin ukhuwah akan tetapi
Allah tidak mempersatukan hatinya, itu tidak dapat terjadi. Sebagaimana firman
Allah :
“dan Yang mempersatukan
hati mereka (orang-orang yang beriman. Walaupun kamu membelanjakan semua
(kekayaan) yang berada di bumi, niscaya kamu tidak dapat mempersatukan hati
mereka, akan tetapi Allah telah mempersatukan hati mereka. Sesungguhnya Dia
Maha Gagah lagi Maha Bijaksana.”
(QS.Al Anfaal: 63)
Sehingga, meski demikian Allah berfirman dalam
kitabnya, perlu adanya usaha dari kita sendiri untuk mengikat hati tersebut.
Salah satunya seperti dengan berkumpul bersama dengan berdasarkan kecintaan
kepada Allah dan bersatu untuk berdakwah mengumandangkan kalimat Allah. Itulah
suatu cara untuk menjalin suatu ukhuwah yang dilandasi oleh ridha Allah. Mengapa
kita perlu berkumpul bersama dengan dasar kecintaan kepada Allah? Hal inilah
yang sebenarnya menjadi kata kunci kita dalam menjalin ukhuwah. Bagaimanapun
kita melakukan sesuatu perlu adanya kecintaan kepada Allah. Karena dengan
adanya perasaan cinta kepada Allah maka menandakan bahwa Allah mencintainya.
Rasulullah SAW
bersabda, “Di sekitar Arsy ada menara-menara dari cahaya. Di dalamnya ada
orang-orang yang pakaiannya dari cahaya dan wajah-wajah mereka bercahaya.
Mereka bukan para nabi dan syuhada’, tetapi para nabi dan syuhada iri pada
mereka. “ketika ditanya oleh para sahabat, Rasulullah SAW menjawab, ”mereka
adalah orang-orang yang saling mencintai karena Allah, saling bersahabat karena
Allah, dan saling kunjung karena Allah”[HR. Tirmidzi].
Cinta terhadap sesuatu membuat kita rindu akan
sesuatu itu. Sedang rindu akan membuat kita dekat dengannya walaupun kita
berada pada posisi yang jauh darinya. Oleh karenanya, kita seharusnya berharap agar ukhuwah
yang dijalani ini atas rahmat Allah sehingga apa yang disabdakan Rasulullah
menjadi kenyataan bagi diri kita.
Komentar
Posting Komentar
Terima kasih sudah berkunjung. Silahkan tinggalkan komentar untuk respon/pertanyaan. Klik link "Subscribe by email" untuk mengetahui balasan komentar/pertanyaan. NO SPAM, No Links, No SARA, No P*RNO! Komentar berisi LINK & tidak sesuai ketentuan akan langsung dihapus. Jangan lupa diisikan nama usernya sebagai identitas untuk berkomunikasi di blog ini.