Langsung ke konten utama

Biografi M. Natsir

Durasi : 3 Menit

M. Natsir merupakan salah satu pahlawan Nasional, mantan Perdana Menteri RI di era demokrasi Liberal periode 1950-1951. Pada kesempatan kali ini akan dibahas dengan holistik bagaimana M. Natsir itu. Pria kelahiran Kota Solok, 17 Juli 1908 itu adalah salah satu tokoh pergerakan nasional yang dilahirkan di tanah minang. Tanah yang telah melahirkan tidak sedikitnya tokoh-tokoh Nasional dan berpengaruh itu. Sebut saja Tan Malaka, Sutan Syahrir, dan M.Hatta yang merupakan kelahiran dari Tanah Minang tersebut.
Menurut data statistik, suku  minang merupakan suku yang cukup berkarakter. Dalam artian bahwa karakter islami dari suku minang yang merupakan salah satu suku yang paling sulit untuk dikristenisasi selain suku Aceh, Madura dan Bugis. Beliau adalah putra dari pasangan yang bekerja sebagai Pegawai Negeri Sipil di Zaman Belanda. Beliau adalah anak ketiga dari 4 bersaudara. Pendidikan beliau tempu seluruhnya di sekolah-sekolah Belanda yang didirikan di Indonesia, yaitu mulai dari HIS, MULO, hingga AMS.  Walaupun seluruh pendidikannya dihabiskan disekolah-sekolah Belanda yang berhaluan sekuler, M.Natsir tetap menjadi salah satu tokoh pergerakan yang berhaluan islam. Hal ini dikarenakan proses pendidikan agama di tataran keluarga M. Natsr sendiri sangat kuat tertanam dalam dirinya.
 
Sifat yang perlu kita contoh dari M. Natsir antara lain salah satu tokoh yang sangat gemar membaca. Tercatat satu bulan beliau bisa membaca 3-4 buku dengan jenis buku kesukaan beliau adalah buku mengenai ideologi dan straegi. Misalnya buku yang pernah beliau baca adalah buku karangan Snouck Hungronje.Seorang AktivisBeliau merupakan seorang aktivis. Di MULO beliau aktif di Jong Islamieten Bond, suatu organisasi kepemudaan khusus mahasiswa Aktivis Dakwah Islam.
Selain itu beliau juga merupakan aktivis dakwah. Beliau menulis banyak buku untuk pergerakan islam. Salah satunya dalah buku berjudul Capita Selecta yang secara khusus untuk melawan paham sekulerisme Sukarno. Hampir semua karya beliau digunakan sebagai pedoman masyarakat. Beliau mengamini pendapat Plato yang mengatakan demokrasi itu sistem yang kurang baik, oleh karena itu beliau menctuskan istilah Teo-Demokrasi, suatu sistem demokrasi yang ddsarkan pada penerapan agama.
Idola beliau adalah H. Agus Salim, A.Hassan Ali Shorkandi. Beberapa quotes yang terkenal dari beliau antara lain:
  • “Pilihlah satu dari dua jalan: Islam atau Atheis!”
  • “Islam tidak terbatas pada aktivitas ritual muslim yang sempit.”
  • “Jangan berhenti tangan mendayung, nanti arus membaya hanyut.”
  • “Saya tidak takut masa depan, karena tidak ada bahaya. Masa depan milik umat islam jiak mereka istiqomah baik secara pribadi maupun secara kolektif.”
Mungkin kita selama ini mengenal M.Natsir hanya karena beliau pernah menjabat sebagai Perdana Menteri RI. Akan tetapi beberapa sumbangsih beliau terhadap bangsa Indonesia yang belum kita ketahui antara lain:
  1. Mosi Integral Natsir.  Mosi Intergral Natsir merupakan sebuah hasil keputusan parlemen mengenai bersatunya kembalinya sistem pemerintahan Indonesia dalam sebuah kesatuan yang digagas oleh Mohammad Natsir.
  2. Surat Natsir kepada Perdana Menteri Malaysia, Tun Abdurrahman sebagai jalan pembuka diplomasi Indonseia-Malaysia pasca konfrontasi antara Indonesia-Malaysia pada tahun 1960-an.
Dari kajian biografi singkat ini dapat kita simpulkan bahwa beberapa hal yang  patut kita teladani dari sosok M.Natsir, yaitu beliau merupakan salah satu sosok yang :
  • Organisatris-Aktivis
  • Memiliki sensitivitas sosial yang tinggi yang mendorong beliau terus berkarya
  • Islamis-Demokratis-Nasionalis
  • Sederhana 
  • Menulis kemudian berkarya
Narasumber : Bustomi
 Jumat/ 6 Juli 2012
 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Save Bonus Demografi!

S edikit keluar dari keseharian seorang mahasiswa teknik, perlu adanya perenungan terhadap fenomena hangat zaman ini. Sebuah anugerah atau mungkin musibah yang akan diterima bangsa ini. Sebuah kado dari Tuhan yang entah siapa yang memintanya. Bahkan, tidak ada yang pernah menyadari akan kemurahan yang diberikan-Nya itu kepada Bangsa Indonesia. Setiap masalah yang melanda negeri ini, membuat banyak pikiran terdistribusi untuk ikut menyelesaikan. Baik masalah yang bersifat klasik, hingga permasalahan yang 'dibuat-buat' manusia. Seperti halnya bencana alam yang memporak-porandakan tanah air, bentrok yang memecah belah persatuan bangsa, dan korupsi yang menjamur di mana-mana. Akan tetapi, hal seperti itu perlu disikapi dari sudut pandang yang berbeda. Menyelesaikan masalah dengan melakukan berbagai cara yang bersifat preventif. Dalam hal ini selalu berpikir visioner dalam bertindak. Bonus demografi adalah adalah istilah kependudukan untuk menggambarkan tersedianya

Pekerjaan Hati

 Durasi : 1 menit Sumber : drjuanda.com Cukuplah semua itu bermuara di hati yang terdalam Tak perlu kau umbar seperti halnya hitam yang kelam Kau menginginkan siang, tapi kau dapati malam Begitulah dunia yang dipenuhi hukum alam

Andai Engineer menjadi Ketua KPK

kezaliman pun seiring bertambahnya waktu semakin memuncak. Itulah korupsi yang sudah meradang akut di Negeri ini. Akan tetapi, saya memiliki kepercayaan bahwa selagi dunia masih berputar, masih ada peluang saya untuk merubahnya. Bukan pengharapan dari manusia berupa materiil dan ucapan terima kasih, tapi hanya ridho Allah saja yang menjadi tujuan perjalanan akhir.  Seperti pantulan bola tenis, adakalanya ia memuncak dan menurun. Begitu pula dengan korupsi yang   akan mengalami pasang surut dari masa ke masa. Korupsi akan merosot menurun hingga titik nolnya. Indonesia yang bersih dari korupsi itu akan terwujud ketika saya menjadi   Ketua KPK, seorang calon sarjana Teknik yang cerdas, amanah, dan kreatif. Memberikan pencerdasan kepada seluruh elemen masyarakat, menjadi salah satu upaya untuk menghalau korupsi. Dari sana, peran dari KPK untuk memonitor penyelenggaraan pemerintah negara bisa lebih kuat. Karena kepedulian akan korupsi bisa   meningkat. Semua orang turut menga