Langsung ke konten utama

Masa Depan Seni Islami

Zak Sorga
National Leadership Camp 2012 Jakarta 
Sosok yang sangat ramah tersebut membuka materinya dengan salah satu pertunjukan yang sama sekali tidak diduga-duga. Dalam pembukaannya, beliau menampilkan suatu penampilan wayang yang terdiri dari beberapa tokoh. Yang paling teringat adalah sosok Sukrosono yang menjadi adik dari tokoh utama. Isi dari cerita yang disampaikan adalah ada suatu keluarga yang terdiri dari kakak dan adik yang sedang berjalan-jalan di tengah hutan. Darisana mereka memutuskan untuk melanjutkan atau tidak melanjutkan perjalanan. Dikarenakan kegelapan sudah hampir menutupi kehidupan saat itu. Hingga sang adik pun, Sukrosono merasa ketakutan. Sang kakak pun menaungi adiknya hingga ia membawanya terbang untuk pergi kembali ke rumah. Tiba-tiba, beberapa perampok datang menghampiri mereka berdua. Perampok itu menanyakan tentang harta atau jiwanya yang ingin diserahkan. Tanpa memiliki rasa takut pun akhirnya kakak dari Sukrosono melawan mereka tersebut. Bukan hanya perampok biasa, mereka cukup sulit untuk dikalahkan. Hingga kakaknya itu mengeluarkan mantra-mantra pemberian dari ayahnya tersebut. Mantranya adalah menyambukkan sorbannya dan mengucapkan basmalah. Akan tetapi, tetap perampok itu tidak terkalahkan. Tibalah saatnya ketika adzan shubuh tiba. Sambil tetap melawan dan akhirnya disaat itulah dirinya mampu mengalahkan perampok tersebut. Dia pun keheranan, akan tetapi ia bergegas langsung untuk menemui adiknnya tersebut. Ternyata adiknya sudah dikelilingi oleh hewan-hewan buas. Anehnya lagi, hewan-hewan itu malah ikut berzikir bersama Sukrosono. Setelah itu pun mereka langsung bergegas untuk menemui ayahnya dan menceritakan apa yang terjadi tersebut. Pelajaran yang dapat diambil dari cerita tersebut adalah bagaimanapun kondisi kita, ketakutan itu bukan suatu alasan jikalau kita sudah dekat dengan Allah. Ketika kakak Sukrosono tidak mampu mengalahkan perampok itu sebelum waktu shubuh, itu menandakan bahwa hati pun perlu didatangkan. Pada saat kita mengingat Allah, apa yang kita doakan untuk melawan kejahatan Insya Allah bisa terkabul.  Hadirkanlah hati kita untuk selalu mengingat kepada Allah agar apa yang kita doakan bisa terkabulkan oleh-Nya. Meski Zak Sorga merupakan seniman muslim, tapi dia menyadari bahwa kehadirannya tersebut masih dikatakan jarang. Hal itu membuat penerapan Islam ke dalam seni jarang bisa ditemui. Sedangkan, media seni tersebut cukup mengena ke segala kalangan masyarakat. Hingga saat ini, dirinya banyak mengisi kegiatan-kegiatan bagi anak-anak dan mengasuh suatu paguyuban teater bagi anak-anak. Harapannya bahwa ketika peserta NLC 2012 sudah mendapatkan kedudukan yang strategis, mampu mengembalikan kembali kesenian Islam yang sudah hampir hilang tersebut.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Save Bonus Demografi!

S edikit keluar dari keseharian seorang mahasiswa teknik, perlu adanya perenungan terhadap fenomena hangat zaman ini. Sebuah anugerah atau mungkin musibah yang akan diterima bangsa ini. Sebuah kado dari Tuhan yang entah siapa yang memintanya. Bahkan, tidak ada yang pernah menyadari akan kemurahan yang diberikan-Nya itu kepada Bangsa Indonesia. Setiap masalah yang melanda negeri ini, membuat banyak pikiran terdistribusi untuk ikut menyelesaikan. Baik masalah yang bersifat klasik, hingga permasalahan yang 'dibuat-buat' manusia. Seperti halnya bencana alam yang memporak-porandakan tanah air, bentrok yang memecah belah persatuan bangsa, dan korupsi yang menjamur di mana-mana. Akan tetapi, hal seperti itu perlu disikapi dari sudut pandang yang berbeda. Menyelesaikan masalah dengan melakukan berbagai cara yang bersifat preventif. Dalam hal ini selalu berpikir visioner dalam bertindak. Bonus demografi adalah adalah istilah kependudukan untuk menggambarkan tersedianya

Pekerjaan Hati

 Durasi : 1 menit Sumber : drjuanda.com Cukuplah semua itu bermuara di hati yang terdalam Tak perlu kau umbar seperti halnya hitam yang kelam Kau menginginkan siang, tapi kau dapati malam Begitulah dunia yang dipenuhi hukum alam

IYCC #1 : Opportunity and Readiness

Mungkin cerita ini sudah lama dimulai. Hampir sekitar sebulan yang lalu.Tapi momen yang pas buat ditulis memang saat ini. Entah itu karena moodnya bagus atau emang dulu itu lagi malas. hehe. Singkat cerita, setelah dapet surat Invitation buat ikut konferensi internasional (yang pertama bagi saya, pertama keluar Negeri juga, dan pastinya pertama naik pesawat. Yeahhh. :D) saya memutuskan untuk tidak mengikutinya. (anehkan ya kalau itu ditolak). Saya masih ingat sekali apa yang diperbincangkan saat itu bersama coach saya di asrama yaitu mas Wawan Ismanto tea. :D Mungkin kaya gini ceritanya. A= Ane C= Coach aka Mas Wawan Ismanto A : Mas, ane dapet undangan buat ikut International Youth Cultural Conference di Malaysia, tapi kayanya ane kemungkinan besar ga ikut. C : Lho kenapa? deket lho padahal ke Malaysia itu. A : Deket sih deket, tapi ane ga ada dananya mas. C: Emang sekitar berapa gitu kalau berangkat? A: Pesawat sama hotel paling sekitar Sejutaan. (Ngasal jawab tanpa