Langsung ke konten utama

Masa Depan Pemberantasan Korupsi di Indonesia



 Henry Febri (ICW) & Dedie A. Rachim (Diklat Anti Korupsi KPK)
National Leadership Camp 2012 Jakarta


·         Ada tiga sektor korupsi terbesar berdasarkan jumlah kasus (menurut Indonesia Corruption Watch) :
1. Pendidikan (54 Kasus, dengan nilai mata uang 115,7 Milyar)
2. Keuangan Daerah (51 Kasus, dengan nilai mata uang 417,4 Milyar)
3. Sosial Kemasyarakatan (42 Kasus, dengan nilai mata uang 296 Milyar)

Peringkat kerugian yang diderita :
1.      Kasus Negara Investasi Pemerintah dengan total kerugian mencapai 439 Milyar
2.      Kasus Keuangan Daerah dengan total kerugian 417,4 Milyar
3.      Kasus Sosial Kemasyarakatan dengan total kerugian 296,0 Milyar.

·         Dua modus teratas dalam kasus korupsi adalah modus penyelendupan (168 kasus) dan modus penyelewengan (81 kasus).
·         Masa yang akan datang, tren korupsi bukan menjadi turun, justru semakin naik. Hal itu dilandasi beberapa alas an :
1.      Biaya politik yang semakin mahal
2.      Sistem anti-korupsi yang belum berjalan baik, masih perlu pengawalan dari berbagai pihak
3.      Soal transparasi yang belum bisa terkuak sempurna. Terutama dalam hal korupsi barang dan jasa (markup kontrak).

·         Garda terdepan dalam usaha pemberantasan korupsi di Indonesia:
1. Kepolisian
2. Kejaksaan
3. Komisi Pemberantasan Korupsi
·         Pemecahan kasus yang besar membuat KPK dianggap memiliki peran yang tidak kecil. Seperti halnya terungkapnya kasus BLBI, dsb.
·         Dengan hanya memiliki 98 orang penyidik, membuat kasus-kasus korupsi yang ada di Indonesia harus melalui proses “tebang pilih”.
·         Solusi dari KPK
a.      Korupsi yang ada di Indonesia bisa direduksi dengan cara menambahkan gaji kepada para Pegawai Negeri Sipil.
b.      KPK akan bekerjasama dengan Kementrian Pendidikan untuk menyiapkan pendidikan integritas bagi siswa sekolah seperti yang diterapkan oleh Brunei Darussalam.
·         Korupsi di Indonesi muncul karena kebutuhan yang mendesak mereka. Namun itu hanyalah solusi alternatif yang memang masih perlu dikaji lebih lanjut.
·         Peran mahasiswa dalam korupsi di Indonesia adalah melalui pengawalan agenda pemberantasan korupsi yang dilakukan oleh KPK
Jelas, korupsi sangat merugikan berbagai pihak terutama Negara.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Save Bonus Demografi!

S edikit keluar dari keseharian seorang mahasiswa teknik, perlu adanya perenungan terhadap fenomena hangat zaman ini. Sebuah anugerah atau mungkin musibah yang akan diterima bangsa ini. Sebuah kado dari Tuhan yang entah siapa yang memintanya. Bahkan, tidak ada yang pernah menyadari akan kemurahan yang diberikan-Nya itu kepada Bangsa Indonesia. Setiap masalah yang melanda negeri ini, membuat banyak pikiran terdistribusi untuk ikut menyelesaikan. Baik masalah yang bersifat klasik, hingga permasalahan yang 'dibuat-buat' manusia. Seperti halnya bencana alam yang memporak-porandakan tanah air, bentrok yang memecah belah persatuan bangsa, dan korupsi yang menjamur di mana-mana. Akan tetapi, hal seperti itu perlu disikapi dari sudut pandang yang berbeda. Menyelesaikan masalah dengan melakukan berbagai cara yang bersifat preventif. Dalam hal ini selalu berpikir visioner dalam bertindak. Bonus demografi adalah adalah istilah kependudukan untuk menggambarkan tersedianya

Pekerjaan Hati

 Durasi : 1 menit Sumber : drjuanda.com Cukuplah semua itu bermuara di hati yang terdalam Tak perlu kau umbar seperti halnya hitam yang kelam Kau menginginkan siang, tapi kau dapati malam Begitulah dunia yang dipenuhi hukum alam

IYCC #1 : Opportunity and Readiness

Mungkin cerita ini sudah lama dimulai. Hampir sekitar sebulan yang lalu.Tapi momen yang pas buat ditulis memang saat ini. Entah itu karena moodnya bagus atau emang dulu itu lagi malas. hehe. Singkat cerita, setelah dapet surat Invitation buat ikut konferensi internasional (yang pertama bagi saya, pertama keluar Negeri juga, dan pastinya pertama naik pesawat. Yeahhh. :D) saya memutuskan untuk tidak mengikutinya. (anehkan ya kalau itu ditolak). Saya masih ingat sekali apa yang diperbincangkan saat itu bersama coach saya di asrama yaitu mas Wawan Ismanto tea. :D Mungkin kaya gini ceritanya. A= Ane C= Coach aka Mas Wawan Ismanto A : Mas, ane dapet undangan buat ikut International Youth Cultural Conference di Malaysia, tapi kayanya ane kemungkinan besar ga ikut. C : Lho kenapa? deket lho padahal ke Malaysia itu. A : Deket sih deket, tapi ane ga ada dananya mas. C: Emang sekitar berapa gitu kalau berangkat? A: Pesawat sama hotel paling sekitar Sejutaan. (Ngasal jawab tanpa