Langsung ke konten utama

Transformasi Paradigma



·         Disampaikan oleh : Dr Arif Munandar
      National Leadership Camp 2012Jakarta
      
  •       Profil peserta PPSDMS itu adalah aktivis dakwah yang shalih dan kuat
  • ·         PPSDMS bukan hanya tempat untuk mencari untung, networking atau kepentingan pribadi
  • ·         Menjadi peserta PPSDMS berarti memilih menjadi da’i
  • ·         Seorang Da’I harus memiliki prinsip bahwa hidupnya bukan digunakan untuk berleha-leha
  • ·         Tantangan Da’I adalah mempertahankan kualitas dan berkontribusi di medan yang plural
  • ·         Da’I itu turun ke tempat-tempat yang sangat jarang terjamahi oleh Islam
  • ·         Buat apa kita di situ jika hasilnya sama saja, lebih baik serahkan kepada orang lain. Seharusnya    peserta PPSDMS harus mampu membawa suatu nilai yang berbeda.
  • ·         Pola pikir looser :
a.      Membenturkan, contoh : UTS dan UAS yang dijadikan seperti tuhan. Ketika ada UAS tidak membuat saat ada kajian kita izin karenanya.  (Management Waktu)
b.      Menyalahkan, contoh : Ketika merasa salah atau ada sesuatu hal yang tidak kita kehendaki, jangan terlebih dahulu menyalahkan orang lain. Akan tetapi instrospeksi diri sendiri terlebih dahulu. Seperti halnya yang dicontohkan Rasulullah. Beliau ketika umatnya di timpa bencana, beliau tidak menyalahkan Allah tapi menanyakan apa salah yang telah dilakukan. Itulah yang menjadi bibit mental seorang pembelajar.
c.       Mengabaikan
Mengabaikan segala sesuatu yang kecil, hal itu akan mengakibatkan timbulnya permasalahan besar. Jadilah orang yang selalu detail terkait semua hal.
·         Selalu mencari kesalahan sebelah mana  yang harus diri sendiri perbaiki bukan selalu menyalahkan diri sendiri.
·         3 pertanyaan dasar bekal di Dunia :
a.      20, 40, 60 mau jadi apa?
b.      Meninggal mau jadi apa?
c.       Ingin dikenang sebagai apa?
·         Sesungguhnya manusia memiliki 6 tanggung jawab :
a.      Tanggung jawab terhadap yang dipikirkan
b.      Tanggung jawab penuh terhadap apa yang dirasakan kita
c.       Tanggung jawab penuh terhadap sikap
d.      Tanggung jawab penuh terhadap keputusan
e.      Tanggung jawab penuh terhadap tindakan
f.        Tanggung jawab penuh terhadap warisan yang ditinggalkan
·         Mengurusi ke enam itu saja sudah tidak cukup waktunya
·         10 kriteria Da’I tangguh :
a.      Bersih akidah
b.      Ibadah bersih
c.       Akhlak Kokoh
d.      Mandiri Ekonomi
e.      Luas Wawasannya
f.        Sehat dan kuat fisiknya
g.      Mampu menguasai diri
h.      Teratur hidupnya
i.        Tertata waktunya
j.        Bermanfaat bagi orang lain
·         Kiprah :
a.      Proyeksi = Pemenang harus focus
b.      Proteksi = Protek dari hal-hal yang tidak sesuai  focus. 
c.   prestasi

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Save Bonus Demografi!

S edikit keluar dari keseharian seorang mahasiswa teknik, perlu adanya perenungan terhadap fenomena hangat zaman ini. Sebuah anugerah atau mungkin musibah yang akan diterima bangsa ini. Sebuah kado dari Tuhan yang entah siapa yang memintanya. Bahkan, tidak ada yang pernah menyadari akan kemurahan yang diberikan-Nya itu kepada Bangsa Indonesia. Setiap masalah yang melanda negeri ini, membuat banyak pikiran terdistribusi untuk ikut menyelesaikan. Baik masalah yang bersifat klasik, hingga permasalahan yang 'dibuat-buat' manusia. Seperti halnya bencana alam yang memporak-porandakan tanah air, bentrok yang memecah belah persatuan bangsa, dan korupsi yang menjamur di mana-mana. Akan tetapi, hal seperti itu perlu disikapi dari sudut pandang yang berbeda. Menyelesaikan masalah dengan melakukan berbagai cara yang bersifat preventif. Dalam hal ini selalu berpikir visioner dalam bertindak. Bonus demografi adalah adalah istilah kependudukan untuk menggambarkan tersedianya

Pekerjaan Hati

 Durasi : 1 menit Sumber : drjuanda.com Cukuplah semua itu bermuara di hati yang terdalam Tak perlu kau umbar seperti halnya hitam yang kelam Kau menginginkan siang, tapi kau dapati malam Begitulah dunia yang dipenuhi hukum alam

Andai Engineer menjadi Ketua KPK

kezaliman pun seiring bertambahnya waktu semakin memuncak. Itulah korupsi yang sudah meradang akut di Negeri ini. Akan tetapi, saya memiliki kepercayaan bahwa selagi dunia masih berputar, masih ada peluang saya untuk merubahnya. Bukan pengharapan dari manusia berupa materiil dan ucapan terima kasih, tapi hanya ridho Allah saja yang menjadi tujuan perjalanan akhir.  Seperti pantulan bola tenis, adakalanya ia memuncak dan menurun. Begitu pula dengan korupsi yang   akan mengalami pasang surut dari masa ke masa. Korupsi akan merosot menurun hingga titik nolnya. Indonesia yang bersih dari korupsi itu akan terwujud ketika saya menjadi   Ketua KPK, seorang calon sarjana Teknik yang cerdas, amanah, dan kreatif. Memberikan pencerdasan kepada seluruh elemen masyarakat, menjadi salah satu upaya untuk menghalau korupsi. Dari sana, peran dari KPK untuk memonitor penyelenggaraan pemerintah negara bisa lebih kuat. Karena kepedulian akan korupsi bisa   meningkat. Semua orang turut menga