Disampaikan oleh : PurbaPurnama, Ph.D
National Leadership Camp 2012 Jakarta
“Seperti
mutiara Walaupun kecil tapi mempunyai nilai yang jauh lebih tinggi dari batu
biasa” itulah sebuah
ungkapan yang disampaikan Mas Purba saat presentasi.
Gelar doktor pertama dari alumni PPSDMS
menjadi gelar tersurat bagi beliau. Pria yang biasa disapa Purba atau Pur
tersebut merupakan lulusan dari S1 Departemen
Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia.
Beliau mampu menyelesaikan kuliahnya selama 3,5 tahun dengan IPK 3,65. Sehingga, prestasi
pun mengiringi namanya sebagai seorang wisudawan terbaik FMIPA UI pada tahun
2004. Beliau adalah alumni PPSDMS angkatan pertama. Beliau sedikit menceritakan
tentang kehidupannya di asrama. Asramanya saat ini menjadi asrama regional 1
putri Jakarta. Di sanalah beliau mengukir banyak cerita dan sejarah bagi
hidupnya tersebut. Setelah menamatkan pendidikan di UI, beliau melanjutkan
pendidikan S2 dan S3 di University of Science
and Technology – Korea Institute and Science and Technology, Korea Selatan. Itu merupakan program S2-S3 integrative 3.5 tahun. Selama itu
pun bermunculanlah prestasi-prestasi lainnya seperti peraih anugerah “Outstanding
Researcher”, pemegang 1 hak paten di AS dan 2 hak paten di Korea Selatan
dan telah mempublikasikan 7 publiasi internasional bidang polymer chemistry.
Waktu hidup yang bermakna tersebut diiring oleh suatu motivasi yang menggebu
dihatinya yaitu untuk menghadapi, menghayati, dan menikmati hidup. Contohnya ketika
ada rasa minder dari diri kita, itulah yang harus dihadapi. Karena itu
merupakan cikal bakal dari ketertutupan diri. Selain itu terkait biaya kuliah
yang harus kita penuhi dan tentunya proses belajar atau akademik pun perlu
diperhatikan. Kemudian hayati, ketika kita hanya makan dengan mie instan saja,
itu akan terasa lebih nikmat ketika kita mampu menghayati atas pemberian Allah.
Yang terakhir adalah untuk menikmati hidup. Menikmati disaat-saat kita lapang
bersama keluarga. Menikmati apa yang telah kita raih dan hasil yang kita capai.
Dalam pemaparannya, dirinya merasa sangat berterima kasih kepada PPSDMS yang
telah mengubah hidupnya. Terutama kepada kegiatan-kegiatan yang telah
membuatnya mampu menjadi mahasiswa berprestasi, menikmati kesibukannya, dan
yang paling utama adalah sosok yang telah menginspirasinya yaitu Ustadz
Musholli. Meski dirinya telah menjadi alumni, akan tetapi Idealisme kami yang
selalu bergaung sewaktu di asrama tetap dalam benaknya. Itulah yang membuatnya
tidak lelah untuk berkarya. Selain cerita manis pun, dirinya tak jarang
menemukan keunikan lain sewaktu di asrama. Yaitu konflik yang terjadi antar
sesama penghuni. Apalagi ketika mengenang sejarah bersama teman
seperjuangannya. Ia menceritakan bahwa ada dari teman satu perjuangannya itu
yang setiap pagi selalu memainkan music India dan bernyanyi secara keras. Yang
jelas, dirinya merasa ingin kembali lagi ke asrama dan mengalami hal-hal yang
luar biasa lagi.
Komentar
Posting Komentar
Terima kasih sudah berkunjung. Silahkan tinggalkan komentar untuk respon/pertanyaan. Klik link "Subscribe by email" untuk mengetahui balasan komentar/pertanyaan. NO SPAM, No Links, No SARA, No P*RNO! Komentar berisi LINK & tidak sesuai ketentuan akan langsung dihapus. Jangan lupa diisikan nama usernya sebagai identitas untuk berkomunikasi di blog ini.