Langsung ke konten utama

Idealisme Kami yang Universal

Ada yang selalu menggetarkan hati dan mengoneksikan diri kepada Sang Pencipta. Sebuah cita-cita dan tujuan yang diusung untuk senantiasa menjadi sebaik-baiknya manusia.

Manusia yang ber-taqwa kepada Allah Tuhan Pencipa Alam Semesta dan berguna bagi manusia lainnya. Memberikan kebermanfaatan kepada orang lain dimana pun ia berada.

Mungkin bukan hanya saya saja akan terhentak dalam lantunan setiap syairnya. Bisa juga kalian semua akan turut merasakan semangat perjuangan yang tertanam itu.

Itulah yang menjadi Idealisme Kami. Coba kawan resapi setiap untaian kalimat yang saya tuliskan ini. Baca dengan seksama dengan dengan penuh harapan bahwa kawanlah yang sedang melakukan itu semua. Betapa berharganya kawan bagi orang yang ada disekitar kawan itu. Cobalah rasakan apa yang saya rasakan kawan.

Betapa inginnya kami agar bangsa ini mengetahui,
bahwa mereka lebih kami cintai daripada diri kami sendiri.
Kami berbangga ketika jiwa-jiwa kami gugur sebagai penebus bagi kehormatan mereka
Jika memang tebusan itu yang diperlukan
Atau menjadi harga bagi tegaknya kejayaan, kemuliaa, dan terwujudnya cita-cita mereka
Jika memang itu harga yang harus dibayar
Tiada sesuatu yang membuat kami bersikap seperti ini
Selain rasa cinta yang telah mengharu biru hati kami
Menguasai perasaan kami, memeras habis air mata kami, dan mencabut rasa ingin tidur dari pelupuk mata kami
Betapa berat rasa di hati, ketika kami menyaksikan bencana yang mencabik-cabik bangsa ini
Sementara kita hanya menyerah pada kehinaan dan pasrah oleh keputusasaan
Kami ingin agar bangsa ini mengetahui
bahwa kami membawa misi yang bersih dan suci
Bersih dari ambisi pribadi
Bersih dari kepentingan dunia
dan Bersih dari hawa nafsu
Kami tidak mengharapkan sesuatupun dari manusia
Tidak mengharap harta benda atau imbalan lainnya
Tidak juga popularitas
Apalagi sekedar ucapan terima kasih
Yang kami harapkan adalaha . . .
Terbentuknya Indonesia yang lebih baik dan bermartabat serta kebaikan dari Allah Pencipta Alam Semesta

Bagaimana kawan, apakah ada semangat itu dalam jiwa kawan-kawan?
Mari kita sama-sama bahu membahu untuk menciptakannya. Tidak ada batasan dalam diri kita untuk melakukan kebaikan. Hanya kebaikan yang terorganisirlah yang mampu mengalahkan kejahatan yang terorganisir pula. Allahu Akbar !!!

Direct Video :
Idealisme Kami

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Andai Engineer menjadi Ketua KPK

kezaliman pun seiring bertambahnya waktu semakin memuncak. Itulah korupsi yang sudah meradang akut di Negeri ini. Akan tetapi, saya memiliki kepercayaan bahwa selagi dunia masih berputar, masih ada peluang saya untuk merubahnya. Bukan pengharapan dari manusia berupa materiil dan ucapan terima kasih, tapi hanya ridho Allah saja yang menjadi tujuan perjalanan akhir.  Seperti pantulan bola tenis, adakalanya ia memuncak dan menurun. Begitu pula dengan korupsi yang   akan mengalami pasang surut dari masa ke masa. Korupsi akan merosot menurun hingga titik nolnya. Indonesia yang bersih dari korupsi itu akan terwujud ketika saya menjadi   Ketua KPK, seorang calon sarjana Teknik yang cerdas, amanah, dan kreatif. Memberikan pencerdasan kepada seluruh elemen masyarakat, menjadi salah satu upaya untuk menghalau korupsi. Dari sana, peran dari KPK untuk memonitor penyelenggaraan pemerintah negara bisa lebih kuat. Karena kepedulian akan korupsi bisa   meningkat. Semu...

I Miss You, An Apple Tree...

Halo sahabat mujahid ilmu… Begitu senang rasanya kembali melankolis untuk sedikit berbagi. Entah hawa apa yang telah mendorong keinginanku untuk menuliskan ini. Yang jelas, ledakan ini sebanding dengan kerinduanku pada kedua orangtuaku nan jauh di sana -Semoga Allah melindungi dan menjagamu mamah dan bapak- Aamiin. Mungkin ini tulisan yang sangat melankolis buatku. Hanya malam yang tahu betapa rindunya diri ini untuk memeluk mereka erat, meluapkan kerinduan yang selalu menyesakan dada. Wah, gara-gara pohon apel nih yang uda buat saya nulis begini. Tapi tidak apa-apa, memang itu yang membuatku semakin rindu tak tertahankan kepada kedua orangtuaku. Di malam inilah, Sabtu, 16 Februari 2013 pukul 23.23 aku luruskan badanku menyandarkan tulang belakangku untuk melamun. Tak sadar, akhirnya aku pun terbawa ke dalam kisah pohon apel dan anak lelaki.

Go Fighting !!!

Saatnya berjuang kembali meniti perubahan berlari sampai ujung dunia aku akan menuju tempat dimana aku menuntut ilmu mencari kebesaran Allah yang Maha Besar Menemukan Keagungan-Nya Dalam setiap denyut nadi dan hembusan nafas That's All will be Impossible If I'm still here Just look and sit Memang bahagia akan tercapai tergantung pemikiran kita Banyak yang menginginkannya tak jarang juga orang yang terjatuh olehnya hingga ia frustasi Apakah aku akan seperti itu? Sesungguhnya ketenangan itu datang Saat kita mengingat Zat Yang Menciptakan Langit dan Bumi Kawan, hari ini merupakan dimana aku menemukan kembali sebuah kebahagiaan. Menemukan caraku untuk menjalani hidup. Bukan seperti hidupnya ayam, mencari makan dan dimakan. Tapi, hidup ini tak lain akan menjadi sebuah torehan tinta emas dalam peradabannya. Aku sudah terlena akan melihat masa depan. Sehingga, hari ini pun hampir aku tinggalkan. seperti layaknya orang yang melamun seharian saja. Disaat Shalatku akhi...