Langsung ke konten utama

Nuh : Kejayaan, antara Ilmu dan Peradaban

Menteri Pendidikan Nasional
Di tengah kesibukan mengurusi permasalah pendidikan negeri, Prof Dr Ir M Nuh DEA, Menteri Pendidikan Nasional menyempatkan bertarawih di masjid ITS. Seperti tahun sebelumnya, hari ini (21/7) pun disambut dengan antusiasme tinggi para sivitas akademika ITS. Di sela waktunya, mantan Rektor ITS tersebut pun menyampaikan sedikit optimisme untuk terbentuknya kejayaan bangsa.

Kampus ITS, Arsip - Meski menjadi agenda tahunan dalam menghadiri tarawih bersama, Nuh masih merasa takjub. Pasalnya, semenjak menjadi mahasiswa hingga pasca kampus terjadi perubahan yang sangat dinamis terhadap masjid ITS. ''Dulu masih kerangka dan sulit untuk mengumpulkan orang untuk datang ke masjid,'' ungkapnya membuka pembicaraan di mimbar.

Ia melanjutkan, inilah suatu bentuk yang harus tetap dipertahankan. Seperti halnya syair arab yang mengatakan bahwa mempertahankan peradaban lama yang baik dan mengambil nilai baru yang lebih baik. ''Itulah yang menjadikan peradaban kita berkembang,'' tagasnya.

Akan tetapi, meski mobilitas peradaban terus berkembang, perlu adanya upaya untuk mempersiapkan konvergensinya. Nuh mengibaratkan konvergensi itu sebagai teknologi multimedia yang tidak dapat dipisahkan kembali antara video dan sound. Menurutnya, hal itu tidak akan mengakibatkan adanya benturan peradaban atau pencaplokan peradaban minoritas oleh mayoritas.

Perkembangan peradaban itulah yang menjadi tantangan bangsa menuju kejayaannya. Hal itu ia rasa tidak cukup, perlu diimbangi dengan ilmu pengetahuan. Yang menjadikan ilmu itu suatu pengibaratan layaknya perhiasan. ''Semakin banyak perhiasannya akan semakin indah,'' tandasnya optimis.

Itulah modal dasar yang harus tertanam dalam diri kaum intelektual. Terutama sivitas akademika ITS yang sudah terpercaya dalam perannya memajukan bangsa Indonesia. Meski demikian, Nuh tetap menstimulus rasa syukur terhadap status kependudukan Indonesia. Fenomenanya, banyak imigran gelap yang ingin menjadi orang Indonesia. Sehingga dirinya menularkan optimisme bahwa bangsa Indonesia merupakan kunci dari kejayaan itu sendiri.

for ITS Online

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Andai Engineer menjadi Ketua KPK

kezaliman pun seiring bertambahnya waktu semakin memuncak. Itulah korupsi yang sudah meradang akut di Negeri ini. Akan tetapi, saya memiliki kepercayaan bahwa selagi dunia masih berputar, masih ada peluang saya untuk merubahnya. Bukan pengharapan dari manusia berupa materiil dan ucapan terima kasih, tapi hanya ridho Allah saja yang menjadi tujuan perjalanan akhir.  Seperti pantulan bola tenis, adakalanya ia memuncak dan menurun. Begitu pula dengan korupsi yang   akan mengalami pasang surut dari masa ke masa. Korupsi akan merosot menurun hingga titik nolnya. Indonesia yang bersih dari korupsi itu akan terwujud ketika saya menjadi   Ketua KPK, seorang calon sarjana Teknik yang cerdas, amanah, dan kreatif. Memberikan pencerdasan kepada seluruh elemen masyarakat, menjadi salah satu upaya untuk menghalau korupsi. Dari sana, peran dari KPK untuk memonitor penyelenggaraan pemerintah negara bisa lebih kuat. Karena kepedulian akan korupsi bisa   meningkat. Semu...

I Miss You, An Apple Tree...

Halo sahabat mujahid ilmu… Begitu senang rasanya kembali melankolis untuk sedikit berbagi. Entah hawa apa yang telah mendorong keinginanku untuk menuliskan ini. Yang jelas, ledakan ini sebanding dengan kerinduanku pada kedua orangtuaku nan jauh di sana -Semoga Allah melindungi dan menjagamu mamah dan bapak- Aamiin. Mungkin ini tulisan yang sangat melankolis buatku. Hanya malam yang tahu betapa rindunya diri ini untuk memeluk mereka erat, meluapkan kerinduan yang selalu menyesakan dada. Wah, gara-gara pohon apel nih yang uda buat saya nulis begini. Tapi tidak apa-apa, memang itu yang membuatku semakin rindu tak tertahankan kepada kedua orangtuaku. Di malam inilah, Sabtu, 16 Februari 2013 pukul 23.23 aku luruskan badanku menyandarkan tulang belakangku untuk melamun. Tak sadar, akhirnya aku pun terbawa ke dalam kisah pohon apel dan anak lelaki.

Go Fighting !!!

Saatnya berjuang kembali meniti perubahan berlari sampai ujung dunia aku akan menuju tempat dimana aku menuntut ilmu mencari kebesaran Allah yang Maha Besar Menemukan Keagungan-Nya Dalam setiap denyut nadi dan hembusan nafas That's All will be Impossible If I'm still here Just look and sit Memang bahagia akan tercapai tergantung pemikiran kita Banyak yang menginginkannya tak jarang juga orang yang terjatuh olehnya hingga ia frustasi Apakah aku akan seperti itu? Sesungguhnya ketenangan itu datang Saat kita mengingat Zat Yang Menciptakan Langit dan Bumi Kawan, hari ini merupakan dimana aku menemukan kembali sebuah kebahagiaan. Menemukan caraku untuk menjalani hidup. Bukan seperti hidupnya ayam, mencari makan dan dimakan. Tapi, hidup ini tak lain akan menjadi sebuah torehan tinta emas dalam peradabannya. Aku sudah terlena akan melihat masa depan. Sehingga, hari ini pun hampir aku tinggalkan. seperti layaknya orang yang melamun seharian saja. Disaat Shalatku akhi...