Langsung ke konten utama

Karya Buku Sebelum Terkubur Lenyap

Kalimat itu merupakan sebuah renungan yang diberikan oleh M Anwar Djaelani di akhir pelatihan singkatnya. Renungan itu membuat banyak pesertanya berpikir akan kebenaran ungkapan itu. Bukan hanya dianggap benar menurut logika, akan tetapi menumbuhkan pemikiran akan suatu kebermanfaatan hidup manusia. Berkarya untuk mengabadikan hidup melalui sebuah tulisan sebelum terkubur dalam kenangan.


Meski tulisan dalam slide yang M Anwar Djaelani buat itu bukan asli tulisannya. Akan tetapi mengundang daya tarik tersendiri bagi mereka yang membaca. Pasalnya, tulisan itu adalah sebuah hasil goresan tinta seorang novelis wanita Asma Nadia. Dimana inti dari apa yang disampaikanlah yang lebih menambah semangat dalam menulis. ''Pengumbar semangat dikutip sebagai inner spirit yang perlu dijadikan prinsip,'' tegas Anwar, sapaan akrab dosen STAIL Pesantren Hidayatullah Surabaya itu.

Anwar menuturkan, kebenaran bahwa hidup tulisan itu mampu mengabadikan penulisnnya. Kemudahan untuk hidup kekal hanya dengan sebuah tulisan. Banyak tokoh-tokoh yang menjadi sorotan masalah tersebut. Sebagai pengagum HAMKA, menjadikannya salah satu tokoh yang menjadi prioritasnya. Singkat ceritanya, HAMKA dipenjara pun mampu menghasilkan buku yang terkenal, yaitu tafsir Al-Azharnya.

Bukan hanya itu saja, ia memberikan pengertian bahwa tulisan pun mampu dijadikan sebagai pembelajaran dan bahan untuk berdiskusi. Umumnya memang banyak orang yang menjadikan buku ini sebagai media profitable. Apalagi dijadikan sebagai pekerjaan sampingan ataupun profesi sehari-hari. Walau demikian tetap perlu adanya rambu-rambu yang membatasi. ''Perlu adanya penataan niat, agar menulis buku berorientasi untuk memberikan manfaat sebanyak-banyaknya kepada orang lain,'' jelasnya

Alasannya memang cukup memaksa, akan tetapi penuh makna. Dalam tulisan Asma yang ditulis di salah satu rubrik media cetak ternama itu sedikit tergambarkan. Pasalnya, kehilangan akan terasa disaat orang yang dijadikan tempat kita bertanya atas segala permasalah itu hilang tanpa meninggalkan secarik goresan. Masalah lain pun muncul seperti terjadinya pergeseran.

Pergeseran itu mengartikan bahwa akan ada seseuatu penyampaian yang hilang atau berubah. Oleh karena itu jika disampaikan oleh sumbernya langsung akan meminimalisir terjadinya hal tersebut. ''Setidaknya dengan dituliskan, isi dari pengetahuan diri seseorang hampir mirip dengan asli adanya,'' tegasnya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Andai Engineer menjadi Ketua KPK

kezaliman pun seiring bertambahnya waktu semakin memuncak. Itulah korupsi yang sudah meradang akut di Negeri ini. Akan tetapi, saya memiliki kepercayaan bahwa selagi dunia masih berputar, masih ada peluang saya untuk merubahnya. Bukan pengharapan dari manusia berupa materiil dan ucapan terima kasih, tapi hanya ridho Allah saja yang menjadi tujuan perjalanan akhir.  Seperti pantulan bola tenis, adakalanya ia memuncak dan menurun. Begitu pula dengan korupsi yang   akan mengalami pasang surut dari masa ke masa. Korupsi akan merosot menurun hingga titik nolnya. Indonesia yang bersih dari korupsi itu akan terwujud ketika saya menjadi   Ketua KPK, seorang calon sarjana Teknik yang cerdas, amanah, dan kreatif. Memberikan pencerdasan kepada seluruh elemen masyarakat, menjadi salah satu upaya untuk menghalau korupsi. Dari sana, peran dari KPK untuk memonitor penyelenggaraan pemerintah negara bisa lebih kuat. Karena kepedulian akan korupsi bisa   meningkat. Semu...

I Miss You, An Apple Tree...

Halo sahabat mujahid ilmu… Begitu senang rasanya kembali melankolis untuk sedikit berbagi. Entah hawa apa yang telah mendorong keinginanku untuk menuliskan ini. Yang jelas, ledakan ini sebanding dengan kerinduanku pada kedua orangtuaku nan jauh di sana -Semoga Allah melindungi dan menjagamu mamah dan bapak- Aamiin. Mungkin ini tulisan yang sangat melankolis buatku. Hanya malam yang tahu betapa rindunya diri ini untuk memeluk mereka erat, meluapkan kerinduan yang selalu menyesakan dada. Wah, gara-gara pohon apel nih yang uda buat saya nulis begini. Tapi tidak apa-apa, memang itu yang membuatku semakin rindu tak tertahankan kepada kedua orangtuaku. Di malam inilah, Sabtu, 16 Februari 2013 pukul 23.23 aku luruskan badanku menyandarkan tulang belakangku untuk melamun. Tak sadar, akhirnya aku pun terbawa ke dalam kisah pohon apel dan anak lelaki.

Go Fighting !!!

Saatnya berjuang kembali meniti perubahan berlari sampai ujung dunia aku akan menuju tempat dimana aku menuntut ilmu mencari kebesaran Allah yang Maha Besar Menemukan Keagungan-Nya Dalam setiap denyut nadi dan hembusan nafas That's All will be Impossible If I'm still here Just look and sit Memang bahagia akan tercapai tergantung pemikiran kita Banyak yang menginginkannya tak jarang juga orang yang terjatuh olehnya hingga ia frustasi Apakah aku akan seperti itu? Sesungguhnya ketenangan itu datang Saat kita mengingat Zat Yang Menciptakan Langit dan Bumi Kawan, hari ini merupakan dimana aku menemukan kembali sebuah kebahagiaan. Menemukan caraku untuk menjalani hidup. Bukan seperti hidupnya ayam, mencari makan dan dimakan. Tapi, hidup ini tak lain akan menjadi sebuah torehan tinta emas dalam peradabannya. Aku sudah terlena akan melihat masa depan. Sehingga, hari ini pun hampir aku tinggalkan. seperti layaknya orang yang melamun seharian saja. Disaat Shalatku akhi...