Langsung ke konten utama

Gerakan 1000 Alquran Menyambut Ramadhan



Suatu gerakan biasanya dilakukan untuk mengumpulkan massa dalam menyuarakan solusi permasalahan. Akan tetapi, Jamaah Masjid Manarul Ilmi (JMMI) ITS memiliki cara tersendiri. Terutama dalam menyambut bulan Ramadhan yang dianggap bulan suci bagi pemeluk agama Islam. Gerakan 1000 Alquran itulah yang menjadi gerakan untuk saling mengingatkan dan berbagi dalam kebaikan.


Kampus ITS, Arsip – Beberapa hari lagi akan menjadi waktu yang sangat menggembirakan bagi umat Islam. Oleh karenanya, ditengah kesibukan rutinitas kampus perlu ada upaya untuk mengingatkan momen penting tersebut.

Melalui Steering Comitee (SC) Ramadhan di Kampus (RDK) 33 yang dibentuk JMMI ITS, terbentuklah gerakan 1000 Alquran untuk yang pertama kalinya. “Ide itu muncul disaat-saat terakhir pemutusan program yang akan dilakukan selama bulan Ramadhan tahun ini,” ungkap Hendro Waluyo, Koordinator SC RDK 33.

Ia menambahkan, pengingat saja sangat biasa dilakukan di tahun-tahun sebelumnya. Akan tetapi, menggabungkan hal tersebut dengan suatu nilai sosial menjadi akan sangat mengena.
Kegiatan dalam rangkaian RDK 33 itu menjadi fasilitator dalam menghimpun dan menyalurkan Alquran. Sasaran donatur ditujukan kepada seluruh sivitas akademika ITS. “Kalau pun ada dari luar ITS ingin berbagi, kami sangat terbuka,” tegas mahasiswa Teknik Material dan Metalurgi itu.

Walau baru melakukan publikasi lewat media jejaring social dan spanduk, dukungan pun datang. Terutama dari beberapa alumni yang turut berpartisipasi sebagai donatur. 

Sedangkan objek yang akan menjadi penerima bantuan itu masih menunggu rekomendasi. Hal itu dikarenakan ingin disesuaikan dengan kebutuhan dan ketepatan sasaran penyaluran. “Saat ini selain akan disebarkan di sekitar ITS, akan disebar pula ke sekitar Jawa Timur lainnya sesuai rekomendasi,” tandasnya.

Kriteria yang ingin diterapkan yaitu dengan meliputi beberapa aspek, utamanya daerah yang perlu pembinaan keislaman. Selain itu, daerah yang termasuk ekonomi lemah tidak lepas dari perhatian kegiatan yang akan melangsungkan penyebaran dipertengahan bulan Ramadhan itu.

Meski tujuannya ingin memberikan Alquran, tapi berbagi berupa uang tunai pun tidak menutup kemungkinan bisa dilakukan. Menurut rekap Minggu (8/7), pihak panitia telah mengumpulkan Alquran sebanyak 300 buah. “Termasuk uang tunai yang telah dikonversikan ke dalam nilai satu Alquran,” jelas Hendro. 

Dengan begitu, ia mengharapkan adanya kemudahan bagi mereka yang ingin membantu. Apalagi ditambah dengan waktu pengumpulan Alquran dan uang tunai diperpanjang hingga penyebaran dilaksanakan. (qly)

Informasi pengumpulan :
Chairul (085716080104)
www.RamadhandikampusITS.blogspot.com

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Save Bonus Demografi!

S edikit keluar dari keseharian seorang mahasiswa teknik, perlu adanya perenungan terhadap fenomena hangat zaman ini. Sebuah anugerah atau mungkin musibah yang akan diterima bangsa ini. Sebuah kado dari Tuhan yang entah siapa yang memintanya. Bahkan, tidak ada yang pernah menyadari akan kemurahan yang diberikan-Nya itu kepada Bangsa Indonesia. Setiap masalah yang melanda negeri ini, membuat banyak pikiran terdistribusi untuk ikut menyelesaikan. Baik masalah yang bersifat klasik, hingga permasalahan yang 'dibuat-buat' manusia. Seperti halnya bencana alam yang memporak-porandakan tanah air, bentrok yang memecah belah persatuan bangsa, dan korupsi yang menjamur di mana-mana. Akan tetapi, hal seperti itu perlu disikapi dari sudut pandang yang berbeda. Menyelesaikan masalah dengan melakukan berbagai cara yang bersifat preventif. Dalam hal ini selalu berpikir visioner dalam bertindak. Bonus demografi adalah adalah istilah kependudukan untuk menggambarkan tersedianya

Pekerjaan Hati

 Durasi : 1 menit Sumber : drjuanda.com Cukuplah semua itu bermuara di hati yang terdalam Tak perlu kau umbar seperti halnya hitam yang kelam Kau menginginkan siang, tapi kau dapati malam Begitulah dunia yang dipenuhi hukum alam

IYCC #1 : Opportunity and Readiness

Mungkin cerita ini sudah lama dimulai. Hampir sekitar sebulan yang lalu.Tapi momen yang pas buat ditulis memang saat ini. Entah itu karena moodnya bagus atau emang dulu itu lagi malas. hehe. Singkat cerita, setelah dapet surat Invitation buat ikut konferensi internasional (yang pertama bagi saya, pertama keluar Negeri juga, dan pastinya pertama naik pesawat. Yeahhh. :D) saya memutuskan untuk tidak mengikutinya. (anehkan ya kalau itu ditolak). Saya masih ingat sekali apa yang diperbincangkan saat itu bersama coach saya di asrama yaitu mas Wawan Ismanto tea. :D Mungkin kaya gini ceritanya. A= Ane C= Coach aka Mas Wawan Ismanto A : Mas, ane dapet undangan buat ikut International Youth Cultural Conference di Malaysia, tapi kayanya ane kemungkinan besar ga ikut. C : Lho kenapa? deket lho padahal ke Malaysia itu. A : Deket sih deket, tapi ane ga ada dananya mas. C: Emang sekitar berapa gitu kalau berangkat? A: Pesawat sama hotel paling sekitar Sejutaan. (Ngasal jawab tanpa