Langsung ke konten utama

Menyelesaikan Soal PG Kehidupan

Setiap orang pasti pernah mengalami masa-masa sekolah. Walau hanya sampai tingkat Sekolah Dasar (SD), pasti pernah bertemu dengan yang namanya soal pilihan ganda atau biasa anak sekolahan sebut soal PG. Yah, pasti masih ingat teman, disaat ujian pasti yang diminta itu soal PG. Kenapa seperti itu? tentunya soal PG biasanya lebih mudah untuk dikerjakan. Walaupun sulit, kan masih bisa dengan menggunakan compatible syntax, yaitu menghitung kancing baju. hehehe. (Masa lalu penulis ini.hehe) Berbeda dengan jika kita bertemu dengan soal Uraian yang biasanya cuma sedikit soalnya tapi jawabannya paling menghabiskan kertas. Kalau sulit pun biasanya tidak bisa ditebak, yang ada malah mengarang bebas. Bisa dibayangkan teman-teman? Intinya begini deh, soal PG itu pertanyaannya banyak sedangkan jawabannya sedikit dan simple juga mudah. Akan tetapi, soal uraian itu pertanyaannya sedikit, jawabannya sampai 10 kali lipat dari soalnya, sulit pula buat orang yang tidak jago mengarang.hehe


Ternyata manusia sudah diajarkan untuk mengenali suatu permasalahan. Bagaimana cara mereka menyelesaikan suatu permasalahan dengan berbagai macam cara. Apalagi jika disangkut pautkan dengan mata pelajaran Fisika ataupun Matematika. Satu rumus bisa digunakan untuk berbagai macam persoalan. Nah, pertanyaan yang muncul pasti bagaimana cara kita mengambil suatu keputusan hidup berdasarkan hal itu?
Jikalau dijelaskan secara rinci, ini akan menghabiskan space yang cukup banyak. Oleh karena itu, saya kutip saja dari beberapa pengalaman dan bacaan yang pernah saya baca seputar pengambilan keputusan yang mampu menjadi "Compatible Syntax" dalam menyelesaikan permasalahan hidup.

1. Menuliskan Rencana Strategi Kehidupan 

Dengan menuliskan apa yang ada di angan-angan, membuat impian itu tidak mudah lari. Tidak seperti burung merpati yang dilepas yang tidak kembali ke sarangnya. Dengan menuliskannya, akan seperti sebuah ikatan yang mampu menjadi pengaman dan agar berada pada tempatnya. Coba bayangkan? Jika kita mempunyai seekor Harimau Buas yang kita pelihara di rumah tidak kita ikat? Pasti akan sangat membahayakan bagi penghuninya, tidak akan berada pada tempat yang aman, berkeliaran kemana-mana dan akan membahayakan orang lain juga. Begitu juga dengan impian, kita harus menuliskan itu semua agar kita tetap berada di jalur impian itu. Sehingga dengan begitu, dalam mengambil keputusan hidup akan berdasarkan hal yang sudah kita tuliskan tersebut. Setiap pilihan adalah suatu batu loncatan kita untuk mencapai impian yang kita tuliskan. Oleh karena itu, rencanakanlah dalam jangka pendek dan panjang hidupmu kawan. Simple bukan?

2. Satu yang menjadi Prioritas

Dalam empat pilihan yang ada di dalam soal PG, hanya ada satu jawaban yang paling benar. Hal ini selaras dengan pilihan yang datang dari masalah hidup. Dengan kita sudah menuliskan Rencana hidup, akan lebih mudah untuk mengambil keputusan, karena apa yang dituliskan itu adalah yang menjadi prioritas. Oleh karena itu, dengan memahami konsep ini kita mampu dengan mudah untuk menjawab persoalan hidup kita. Sehingga ketika kita memilih suatu pilihan yang sesuai dengan apa yang kita impikan, itu adalah pilihan yang benar dari pilihan-pilihan lain yang hampir sama benarnya.

3. Istikharah dan Serahkan Hasilnya pada Allah Yang Maha Kuasa

Hal yang paling utama sebelum mengambil keputusan adalah meminta petunjuk kepada Zat Yang Maha Mengetahui atas apa yang tidak diketahui manusia. Salah satu caranya adalah dengan melakukan shalat Istikharah dua rakaat atau lebih. Bagaimanapun juga, manusia hanya bisa berkehendak dan semua yang menentukan baik atau buruknya itu bagi diri manusia adalah Allah. Kesadaran inilah yang harus terus tumbuh dalam diri manusia. Pernah terbayangkan tidak sebelumnya? Jika manusia membuat rencana hidup yang menurutnya sangat luar biasa dan matang, Allah pun pasti memiliki catatan rencana strategi kehidupan untuk manusia yang lebih dasyat dan luar biasa. Oleh karena itu, tetaplah serahkan segala sesuatunya kepada Allah dan mohonkanlah bahwa apa yang kita pilih adalah yang terbaik untuk diri pribadi, Keluarga, Kerabat, lingkungan sekitar, Agama-Nya, Bangsa dan Negara Indonesia khususnya Umat Islam.

Selamat berlatih untuk menjawab pilihan hidup yang Multiple Choice ini. Tidak ada manusia yang tidak bisa selagi ia sadar bahwa Allah melingkupinya. Rencana manusia dan Allah adalah akan menjadi suatu akumulasi pilihan yang luar biasa untuk hidup yang bermanfaat bagi diri pribadi, Keluarga, Kerabat, lingkungan sekitar, Agama-Nya, Bangsa dan Negara Indonesia khususnya Umat Islam.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Andai Engineer menjadi Ketua KPK

kezaliman pun seiring bertambahnya waktu semakin memuncak. Itulah korupsi yang sudah meradang akut di Negeri ini. Akan tetapi, saya memiliki kepercayaan bahwa selagi dunia masih berputar, masih ada peluang saya untuk merubahnya. Bukan pengharapan dari manusia berupa materiil dan ucapan terima kasih, tapi hanya ridho Allah saja yang menjadi tujuan perjalanan akhir.  Seperti pantulan bola tenis, adakalanya ia memuncak dan menurun. Begitu pula dengan korupsi yang   akan mengalami pasang surut dari masa ke masa. Korupsi akan merosot menurun hingga titik nolnya. Indonesia yang bersih dari korupsi itu akan terwujud ketika saya menjadi   Ketua KPK, seorang calon sarjana Teknik yang cerdas, amanah, dan kreatif. Memberikan pencerdasan kepada seluruh elemen masyarakat, menjadi salah satu upaya untuk menghalau korupsi. Dari sana, peran dari KPK untuk memonitor penyelenggaraan pemerintah negara bisa lebih kuat. Karena kepedulian akan korupsi bisa   meningkat. Semu...

I Miss You, An Apple Tree...

Halo sahabat mujahid ilmu… Begitu senang rasanya kembali melankolis untuk sedikit berbagi. Entah hawa apa yang telah mendorong keinginanku untuk menuliskan ini. Yang jelas, ledakan ini sebanding dengan kerinduanku pada kedua orangtuaku nan jauh di sana -Semoga Allah melindungi dan menjagamu mamah dan bapak- Aamiin. Mungkin ini tulisan yang sangat melankolis buatku. Hanya malam yang tahu betapa rindunya diri ini untuk memeluk mereka erat, meluapkan kerinduan yang selalu menyesakan dada. Wah, gara-gara pohon apel nih yang uda buat saya nulis begini. Tapi tidak apa-apa, memang itu yang membuatku semakin rindu tak tertahankan kepada kedua orangtuaku. Di malam inilah, Sabtu, 16 Februari 2013 pukul 23.23 aku luruskan badanku menyandarkan tulang belakangku untuk melamun. Tak sadar, akhirnya aku pun terbawa ke dalam kisah pohon apel dan anak lelaki.

Go Fighting !!!

Saatnya berjuang kembali meniti perubahan berlari sampai ujung dunia aku akan menuju tempat dimana aku menuntut ilmu mencari kebesaran Allah yang Maha Besar Menemukan Keagungan-Nya Dalam setiap denyut nadi dan hembusan nafas That's All will be Impossible If I'm still here Just look and sit Memang bahagia akan tercapai tergantung pemikiran kita Banyak yang menginginkannya tak jarang juga orang yang terjatuh olehnya hingga ia frustasi Apakah aku akan seperti itu? Sesungguhnya ketenangan itu datang Saat kita mengingat Zat Yang Menciptakan Langit dan Bumi Kawan, hari ini merupakan dimana aku menemukan kembali sebuah kebahagiaan. Menemukan caraku untuk menjalani hidup. Bukan seperti hidupnya ayam, mencari makan dan dimakan. Tapi, hidup ini tak lain akan menjadi sebuah torehan tinta emas dalam peradabannya. Aku sudah terlena akan melihat masa depan. Sehingga, hari ini pun hampir aku tinggalkan. seperti layaknya orang yang melamun seharian saja. Disaat Shalatku akhi...